Kamis, 12 Juni 2014

KEGELISAHAN DAN PENYEBABNYA


A.    KEGELISAHAN DAN GEJALA

1.      Konsep kegelisahan

Gelisah adalah kata ungkaapan perasaan psikologis atau kejiwaan seseorang. Menurut arti katanya, “gelisah” artinya: perasaan tidak tentram; persaan tidak tenang; perasaan tidak sabar lagi; cemas dan khawatir. Perasaan tersebut bersifat kodrati yang bersumber pada unsur “rasa” dalam diri manusia. Gelisah akan terjadi pada setiap manusia yang mengalami ancaman peristiwa yang akan merugikan dirinya. Dalam hubungan ini, kata “kegelisahan” menyatakan suatu keadaan, artinya: perasaan keadaan tidak tenteram, keadaan peraaan tidak tenang, keadaan perasaan tidak sabar lagi, serta keadaan perasaan cemas dan khawatir. Oleh karena itu, gelisah dan kegelisahan adalah gejala universal, bersifat kejiwaan, yang ada pada manusia manapun.

Kegelisahan yang terjadi pada seseorang dapat disebabkan oleh berbagai factor yang saling berkaitan, yang bersumber pada keadaan tertentu, perbuatan orang lain, atau sikap dan perbuatan sendiri. Berbagai factor tersebut adalah sebagai berikut:

a.       Ketidakpastian, yang bersumber pada keadaan tertentu.
b.      Ketidakpastian, yang bersumber pada perbuatan orang lain.
c.       Keterasingan, yang bersumber pada sikap diri sendiri.
d.      Kesepian, yang bersumber pada perbuatan sendiri.
Kegelisahan pada dasarnya merupakan perasaan manusia yang takut akan kehilangan sesuatu yang sangat berharga baga kehidupannya. Manusia yang terasing dari masyarakat karena keangkuhan atau kesombongannya merasa takut akan kehilangan harga diri di mata masyarajat. Manusia yang ditempatkan dalam kesepian dirumah tahanan karena pemerkosaan wanita, korupsi, ataupun fitnah merasa takut akan kehilangan nama baik, jabatan, ataupun kekayaan bagi kehidupannya. Manusia yang dalam keadaan ketidakpastian karena anaknya diculik ataupun anak gadisnya dilarikanorang merasa takut akkkkkkan kehilangan anak kesayangan dan kekayaan bagi kehidupannya. Manusiaa yang dalam keadaan ketidakpastian karena krisis moneter  atau pengacauan keamaanan berkepanjangan merasa takut akan kehilangan atau kehabisan harta kekayaan bagi kehidupannya.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar mandir dalam ruangan tertentu sambil menundukkan kepala, memandang jauh kedepan sambil melipat tangan di dada, duduk termenung sambil menopang tangan di dagu, duduk menerawang dengan wajah murung, duduk berdiri sambil menggelengkan kepala, duduk tenang malas bicara, dan lain-lain. Kegelisahan seseoang dapat juga diamati melalui ketiidakadaan minat bekerja, tidak mau makan seperti biasanya, tidur seperti diatas bara, atau tidak ada minat belajar.

2.      Kegelisahan, Pengaruhnya, dan Harapan
Kegelisahan yang terjadi pada seseorang akan berpengaruh secara psikologis, tidak hanya pada kehidupan pribadinya, tetapi juga pada kehidupan orang lain. Yaitu anggota keluarga, masyarakat tetangga sekiter, atau masyarakat umum. Kegelisahan pada dasarnya dapat terjadi karena suasana yang tidak pasti (ketidakpastian), merasa terasing (keterasingan), merasa sepi (kesepian) akibat sikap dan perbuatan sendiri. Dampaknya dapat diperkirakan, ancaman kemungkinan kehilangan harga diri atau martabat di mata tetangga, kehilangan nama baik di mata masyarakat, jabatan dikantor, ataupun kehilangan kekayaan.
Ketidakpastian, keterasingan, dan kesepian tidak selalu berdiri sendiri, dapat terjadi kait mengait satu sama lain. Misalnya, keterasingan dapat membuat orang kesepian, tetapi kesepian belum tentu membuat orang dalam keterasingan. Orang yang mengalami ketidakpastian merasa gelisah, tetapi dia tidak kesepian atau tidak tersing. Ketiga factor penyebab kegelisahan  ini harus mengenai nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat unik, yaitu menyentuh harkat dan martabat manusia. Kegelisahan dalam arti sehari-hari yang tidak unik, tidak menyentuh harkat dan martabat manusia tidak termasuk dalam ketiga konsep tersebut.
Kegelisahan selalu mengarah pada suasana negative atau ketidaksempurnaan, tetapi mempunyai harapan. Dikatakan negative atau ketidaksempurnaan karena menyentuh nilai-nilai kemanusiaan yang dapat menimbulkan kerugian atau kehilangan. Kegelisahan juga mengarah pada suasana positif atau optimis karena masih ada harapan bebas dari kegelisahan, yang mendorong manusia mencari kesempurnaan dan mendorang menjadi kreatif dan produktif.

B.     FAKTOR PENYEBAB KEGELISAHAN

1.      Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata “tidak pasti”, artinya tidak tentu, tidak dapat ditentuka, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, dan tanpa asal usul yang jelas. Ketidakpastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukn, tidak tahu; keadaan tanpa arah yang jelas; keadaan tanpa asal usul yang jelas. Keadaan seperti ini lebih kuat tertuju pada status, nama baik, dan martabat seseorang yang menyentuh nilai kemanusiaannya, sehingga dirasakan akan merugikan haknya. Oleh karena itu, orang yang mengalami ketidakpastian akan merasa gelisah.

Ketidakpastian yang menyentuh nilai kemanusiaan, misalnya penahana seseorang oleh pihak berwajib (penguasa) tanpa diketahui salah benarnya melalui pengadilan. Ketdakpastian kapan berakhir perang Israel-palestina ataupun embargo amerika serikat terhadap irak membuat rakyat gelisah berkepanjangan, rakyat merasa tidak tenteram, dan merasa tidak menentu apa yang akan diperbuat untuk kehidupan masa depan.

Ketidakpastian masih member harapan kepada orang yang mengalaminya karena dengan ketidakpastian itu dia berusaha mencari kesempurnaan supaya bebas dari kegelisahan. Budi Dharma (1981) member contoh pelukis terkenal Leonardo da Vinci (1452-1519) yang selalu gelisah, melukis seorang wanita cantik bernama “Medusa” sebagai manusia gelisah. Namun, anehnya,Leonardo da Vinci sendiri tidak tahu  bahwa wanita cantik gelisah bernama medusa itu “menakutkan dan menjijikkan”. Leonardo da vinci tterus berusaha mencari kesempurnaan melalui lukisannya, sehingga dia dipandang sebagai pelukis besar karena kegelisahannya.

2.      Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata “terasing”, artinya tersisih, terpisah, dan terpencil dan pergaulan masyarakat baik-baik. Keterasingan artinya keadaan yang membuat tersisih, terpisah, dan terpencil dari pergaulan masayarakat baik-baik. Hal yang menjaadi sumber keadaan keterasingan adalah perilakunya yang tidak dapat  diterima atau tidak dapat dubenarkan oleh masyarakat, atau karena kekurangan yang ada pada diri sendiri, sehingga dia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Perilaku yang tidak dapat ditterima /dibenarkan itu selalu menimbulkan keonaran dalam masyarakat, sifatnya bertentangan dengan atau menyentuh nilai-nilai kemannuuusiaan. Hal ini akan merugikan harta, nama baik, martabat, dan harga diri orang lain. Oleh karena itu, orang yang berbuat dibenci oleh masyarakat dan berada dalam keterasingan. Perbuatan itu misalnya mencuri, memperkosa, mengganggu istri orang, menghina orannng, atau anngkkuh dan sombong.
Keterasingan yang menyentuh nilai kemanusiaan juga dapat terjadi karena perbuatan orang lain yang bersifat deskriminatif. Seorang pasien yang berobat ke rumah Sakit Umum Tanjungkarang menggunakan fasilitas Kartu Askes (kartu kuning). Dia dipisahkan /diterasingkan dari pasien umum dengan alas an akan dilayani tersendiri karena tanpa bayar. Setelah pasien umum haabis, pasien kartu kuning ini belum juga dilayani, bahkan dibiarkan saja oleh petugas tanpa informasi apa-apa. Pasien ini gelllisah menunggu dengan perlakuan demikian, padahal gajinya dipotong tiap bulan untuk iuran Askes. Perlakuan diskriminasi ini tidak manusiawi, menyentuh nilai kemanusiaan pasien yang menderita sakit, dan terlambat memperoleh penngobatan karena perbuatan tidak manusiawi petugas rumaah sakit.
Keterasingan karena perilaku yang tidak dapat diterima/tidak dapat dibenarkan dapat dipaksakan oleh anggota masyarakat ataupun oleh institusi yang diciptakan oleh masyarakat kepada pelaku. Keterasingan yang dipaksakan oleh pihak lain dalam masyarakat, misalnya tidak simpati, tidak mau mendekati, tidak mempedulikan, memboikot, bahkan mengisolasi pelaku. Apabila dengan perilakkku masyarakat masih tidak mampan menyadarkan pelaku, keterasingan itu dapat dipaksakan oleh institusi pengadilan.
Manusia yang bersifat angkuh, sombong, besar kepala, dan tidak menghargai orang lain selalu akn tersisih dari pergaulan masyarakat karena perilaku seperti ini tidak di senangi dan dibenci oleh masyarakat. Manusia lain akan merasa tersentuh nilai kemanusiaannya apabila bergaul dengan manusia yang bersika seperti ini. Oleh karena itu, dia dibenci oleh oranng lain, sehingga membuat dia dalam keterasingan.
Kekurangan pada diri seseorang dapat juga menempatkannya dalam keterasingan. Dalam hal ini, bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena ketidakmampuannya. Ketidakmampuan ini berpengaruh pada nama baik atau harga diri atau martabat orang yang bersangkutan. Ketidakmampuan disini meliputi rendahnya tingkat penguasa ilmu pengetahuan dan bahasa ilmu pengetahuan.hal ini disebabkan taraf pendidikannya yang belum sampai pada taraf tertentu yang dihadapinya kini. Denngan demikian, oran yang bersangkutan tidak mampu mmenyesuaikan diri dengan masyarakat ilmiah yang dihadapinya. Karena itu, dia merasa gelisah dan terasing. Misalnnya, dalam suatu pertemuan ilmiah, semu peserta menggunakan bahasa inggris, sedangkan peserta A tidak  dapat berbahasa inggris. Dengan demikkian, dia merasa terasing.
3.      Kesepian
Kesepian berasal dari kata “sepi”, artinya sunyi, tidak ada orang, tidak ada apa-apa. Kesepian artinya keadaan sunyi. Keadaan tidak ada seorangpun, keadaan tidak ada didampingi orang, keadaan tidak mempunyai apa-apa. Kesepian tang dimaksud disini adalah kesepian dalam arti psikologis yang dalam yang sangat berpengaruh pada jalan kehidupan mannusia. Kesepian membuat manusia gellisah karena menyentuh nilai-nilai kemanusiaan, harkat, dan martabat manusia. Dikatakan berpenngaruh pada jalan kehidupan karena manusia merasa  terancam hak kodratnya, sehingga dia merasa takut atau khawatir kehilangan atau tidak memperoleh sesuatu dalam hidupnya.
Seorang pria/wanita yang merasa khawatir tidak memperoleh jodoh, dalam hatinya sepi karena tidak ada yang mengisi, tidak ada yang mendampingi. Seorang gadis merasa kesepian apabila kekasihnya tidak berada disampingnya untuk beberapa waktu. Tau tidak berkunjung kerumahnya, atau jika beberapa saat tidak berjumpa. Hatinya selalu gelisah, tidur tidak nyenyak makan tidak enak. Namun di balik kekhawatiran itu selalu ada hikmah yang membuat manusia menjadi bergairah, tidak larut dalam kesepian, yaitu kreatifitas yang produktif. Misalnya memperbanyak komunikasi guna meningkatkan pengalaman, dan banyak mengikuti kegiatan guna meningkatkan penampilan yang menarik. Kesepian harus dibunuh dengan kesibukan yang produktif.
Kesepian dapat melanda kehidupan siapa saja, tidak peduli miskin ataupun kaya. Kebetulan hal ini terjadi dalam llinnnnngkungan keluarga kaya, yang sudah pasti ada factor penyebab terjadinya kesepian yang menyentuh nilai-nilai kemanusiaan.
Dalam kehidupan manusia, kesepian tidak selalu mengubah jalan kehidupan mannusia kearah yang negative, yang merugikan, ataupun yang menyenngsarakan. Bahkan dapat sebaliknya, membuat manusia tenang dan betah tinggal dirumah sendiri. Ketenanngan dirumah sendiri bebas dari hiruk piruk manusia dapat mendorang manusia menjadi kreatif mencipta dan berkarya yang bermamfaat bagi kehidupan manusia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar