VISKOMETER
STOKES
BAB I
PENDAHULUAN
A. TUJUAN
Menentukan koefisien viskositas minyak pelumas
B. PRINSIP TEORI
Viskositas adalah suatu pernyataan
“tahanan untuk mengalir” dari suatu sistem yang mendapatkan suatu tekanan.
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya
mengalir pada kecepatan tertentu. Viskositas dispersi koloidal dipengaruhi oleh
bentuk partikel dari fase dispersi. Koloid-koloid berbentuk bola membentuk
sistem dispersi dengan viskositas rendah, sedang sistem dispersi yang
mengandung koloid-koloid linier viskositasnya lebih tinggi. Hubungan antara
bentuk dan viskositas merupakan refleksi derajat solvasi dari partikel. Bila
viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan
justru akan menurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang
merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya
temperatur. Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang
dinamakan viskometer. Kita definisikan viskositas fluida, dinotasikan dengan
(“eta”) sebagai rasio tegangan geser, F/A, dengan laju tegangan :
Ƞ = Tegangan GeserLaju renggangan = FAvl
Dengan mengatur kembali persamaan,
kita lihat bahwa gaya yang dibutuhkan untuk melakukan gerakan berbanding lurus
dengan laju : (Young,2002:76).
F = Ƞ A vl
Fluida yang mengalir dengan mudah
sepertu air atau minyak tanah, memiliki viskositas yang lebih kecil daripada
cairan kental seperti madu atau oli motor. Viskositas seluruh fluida sangat
tergantung pada suhu, bertambah untuk gas, dan berkurang untuk cairan saat suhu
meningkat (Welty, 2004:124).
μ = 2,6693
× 10-6 MTσ2Ωμ
dimana μ adalah viskositas, dalam
pascal sekon; T adalah temepratur absolut, dalam K: M adalah berat molekuler: σ adalah “diameter tumbukan”, sebuah
parameter Lennard-Jones (Munson, 1988:210).
Koefisien viskositas secara umum di
ukur dengan dua metode:
- Bergerak
secara acak dari lapisan satu ke lapisaan lain yang berbeda kecepatan
Viskometer Ostwald: Waktu yang dibutuhkan untuk mengalirnya sejumlah
tertentu cairan dicatat, dan h dihitung dengan hubungan
Ƞ = π ∆PR4tδVl
Umumnya
koefisien viskositas dihitung dengan membandingkan laju aliran cairan dengan
laju aliran yang koefisien viskositasnya diketahui. Hubungan itu adalah
(Anonim,2009).
ƞƞ = d1.t1d2.t2
- Metode
Bola Jatuh: Metode bola jatuh menyangkut gaya gravitasi yang seimbang
dengan gerakan aliran pekat, dan hubungannya adalah:
Ƞ = 2rb2db-dg9v
dimana
b merupakan bola jatuh atau manik-manik dan g adalah konstanta gravitasi.
Apabila digunakan metode perbandingan, kita dapatkan
Ƞ1Ƞ2 = db-dt1db-dt2
(Dogra, 1990).
Viskositas
gas pada tekanan rendah dapat diduga melalui teknik yang berpijak pada teori
yang mapan, namun belum ada landasan teoritis yang sebanding untuk pendugaan
viskositas zat cair. Tentu saja viskositas zat cair berbeda sekali dengan
viskositas gas; yakni, secara numerik harga viskositas zat cair jauh lebih
besar, dan harga itu berkurang dengan cepat bila temperatur bertambah. Gejala
viskositas pada tekanan rendah terutama oleh perpindahannya momentum akibat
tumbukan antara molekul-molekul yang (Reid dkk,1990).
Dalam
fluida, konsep tekanan memegang peranan pentin. Gaya ke atas yang timbul pada
benda yang tercelup disebabkan adanya dalam fluida. Demikian pula, fluida akan
bergerak atau mengalir karena adanya perbedaan tekanan pada dua bagian yang
berbeda pada fluida.semakin kecil luas permukaan benda dimana gaya bekerja akan
menyebabkan tekanan yang semakin besar oleh karena itu, tekanan didefinisikan
sebagai gaya persatuan. Sedikit berbeda dengan tekanan pada zat padat, tekanan
yang dihasilkan oleh fluida menyebar ke segala arah. Sementara pada zat padat,
tekanan yang dihasilkan hanya ke arah bawah. Tekanan di dalam fluida tak
bergerak yang diakibatkan oleh gaya gravitasi disebut gaya atau tekanan
hidrostatika
BAB II
METODOLOGI
A. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum
dilaksanakan di laboratorium MIPA Universitas Jambi, pada 11 April 2012, pukul 09.00-10.00.
B. ALAT DAN BAHAN
·
Gelas ukur
·
Bola plastik
·
Olie ukuran SAE 20
·
Mistar
·
Penjepit
·
Mikrometer sekrup
·
Olie ukuran SAE 40
·
Stopwatch
·
Neraca
·
Saringan pelastik
C. PROSEDUR PERCOBAAN
a)
Menyiapkan alat dan
peralatan lain yang telah diberikan spesifikasi datanya.
Gelas ukur A berisi olie SAE 20 dengan masa = 550,6 gr
dan volume = 250ml
Gelas ukur Bberisi olie SAE 40 dengan masa = 520,66 dan
volume =250ml
b)
Mengukur jari-jari
bola dengan mokrometr sekrup lalu menimbang beratnya dengan neraca untuk
menentukan ρ2
c)
Memberi tanda dan
ukur jarak yang akan ditempuh bola pada alat ukur (d)
d)
Menjatuhkan bola
perlahan-lahan pada gelas ukur A dan catat waktunya dengan memakai stopwatch,
untuk jarak (d) yang telah diberi tanda lakukan 3X ulangan
e)
Ulangi d untuk
gelas ukur B
f) Buat hasil pengamatan dalam tabel
BAB
III
HASIL
DAN KESIMPULAN
A.
DATA
HASIL PENGAMATAN
No
|
Obyek
|
Massa (gr)
|
Volume (ml)
|
Jarak (cm)
|
Waktu (detik)
|
Massa bola (gr)
|
jari-jari bola (cm)
|
1.
|
Oli SAE 20
|
550,6
|
250
|
16 cm
|
T1=25,2
T2=26,01
T3=26,00
|
0,10
|
3,10
|
2.
|
Oli SAE 40
|
520,66
|
250
|
16 cm
|
T1=27,9
T2=28,2
T3=28,1
|
0,10
|
3,10
|
TUGAS
1.
Apa yang dimaksud
dengan koefisien viskositas suatu zat !
2.
Hitunglah koefisien
viscositas ( kekentalan ) oli SAE 20 dan SAE 40 !
B.
PEMBAHASAN SOAL
C. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
M.
Nazri. 2012. Penuntun Praktium Fisika Dasar, Jambi: Universitas Jambi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar