MAKALAH BIOLOGI
“ Filum Arthropoda “
Disusun oleh
:
RINI ARIANI
D1B011020
PROGRAM
STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
JAMBI
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fillum
artrophoda” sebagaimana mestinya.
Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi. Dalam penyusunan makalah ini, banyak
kendala yang penulis temukan. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak,
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Untuk itu, pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar yang telah memberi
masukan dalam mengerjakan makalah ini dan pihak terkait yang telah membantu
penulis dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Jambi,
22 Desember 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar……………………………………………………... ............. i
Daftar Isi……………………………………………………………............. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………….
............................ 1
1.2
Rumusan Masalah……………………………………..................... 2
1.3
Tujuan Penulisan………………………………………………….... 2
1.4
Manfaat
Penulisan............................................................................... 2
1.5
Batasan
Masalah................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................
. 4
BAB III METODE PENULISAN
3.1 Teknik
Pengumpulan Data................................................................... 5
3.2 Tahap
Penulisan................................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 PENGERTIAN ARTHROPODA………………………………. .......... .. 6
4.2 PEMBAGIAN KELAS FILUM ARTHROPODA ……....……................ 8
1.
Kelas Crustacea (golongan udang). ................................................. 11
2. Kelas Arachnida
(golongan kalajengking dan laba-laba).................. 14
3. Kelas Myriapoda
(golongan luwing). .............................................. 16
4. Kelas Insecta
(serangga)................................................................... 17
4.3 PERANAN ANGGOTA KELAS FILUM ARTHROPODA……………. 18
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan....................................................................................... 19
5.2
Saran.............................................................................................. 19
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................
............... 20
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arthropoda (arthros =
sendi atau ruas dan podos = kaki) adalah hewan yang memiliki kaki
bersendi/beruas-ruas. Arthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom
animalia. Jumlah spesiesnya lebih banyak dari filum-filum lainnya. Arthropoda
dapat ditemukan di berbagai habitat, antara lain di air, di darat, di dalam
tanah dan ada juga yang hidup sebagai parasit pada hewan dan tumbuh-tumbuhan.
Arthropoda adalah hewan
triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan bilateral simetris.
Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhannya dibungkus
oleh zat kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara
ruas-ruas terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan. Pada waktu tertentu kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami
pergantian kulit (eksdisis.
Arthropoda memiliki sistim pencernaan yang
sempurna (memiliki anus). Mulut dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran
darahnya terbuka dan darahnya berwarna biru, karena mengandung disebabkan oleh
hemosianin (bukan hemoglobin). Sistem pernapasannya ada yang berupa trakea,
insang, paru-paru buku, atau melalui seluruh permukaan tubuhnya. Organ
ekskresinya berupa tubulus malphigi yang bermuara pada usus belakang.
Reproduksi dilakukan dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa hewan yang
melakukan parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan embrio
dari telur yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori). Artinya
ada hewan jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga
tali.
Arthropoda memiliki
empat kelas, diantaranya yaitu :
1.
Kelas Myriapoda.
2.
Kelas Crustacea.
3.
Kelas Arachnida.
4.
Kelas Insecta.
Arthropoda dalam dunia
hewan merupakan filum yang terbesar di dunia. Empat dari lima bagian spesies
hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang
ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Jumlah spesiesnya yaitu
sekitar 900.000 spesies dengan beragam variasi. Jumlah ini kira-kira 80% dari
spesies hewan yang diketahui sekarang. Arthropoda dapat hidup di air tawar,
laut, tanah, dan praktis semua permukaan bumi dipenuhi oleh spesies ini.
Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah
Peripetus di Afrika Selatan.
Arthropoda mungkin
satu-satunya yang dapat hidup di Antartika dan liang-liang batu terjal di
pegunungan yang tinggi. Semua anggota filum ini mempunyai tubuh beruas-ruas dan
kerangka luar yang tersusun dari kitin. Rongga tubuh utama disebut hemocoel.
Hemocoel terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang dipompa oleh jantung. Jantung
terletak pada sisi dorsal dari tubuhnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
apakah pengertian dari filum arthropoda
?
2.
bagaimanakah ciri-ciri dari filum
arthropoda ?
3.
bagaimanakah pembagian kelas filum
arthropoda ?
4.
peranan dan fungsi dari filum arthropoda
?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
untuk mengetahui lebih dalam tentang
filum arthropoda.
2.
untuk mengetahui ciri-ciri anggota filum
arthropoda.
3.
untuk mengetahui pembagian kelass filum
arthropoda.
4.
untuk mengetahui peranan serta fungsi
anggota filum arthropoda.
1.4
Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis, sebagai salah satu
sarana untuk melatih kemampuan dalam menganalisis berdasarkan data dan fakta yang
tersedia tentang filum arthropoda.
2. Bagi Pembaca, makalah ini dapat
dijadikan sumber acuan dalam
penulisan makalah-makalah selanjutnya mengenai kajian filum arthropoda
1.5 Batasan Masalah
Untuk mencapai tujuan sebagaimana yang
diharapkan dalam menyusun makalah ini dan agar tidak terjadi pelebaran masalah, serta tidak
menyimpang dari permasalahan yang akan di bahas. Maka kami akan membatasi
permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Dalam makalah ini kami hanya membahas tentang filum arthropoda.
2. Dalam makalah ini
kami akan menjelaskan apa
saja pembagian kelas filum arthropoda serta ciri-ciri filum arthropoda.
3. Dalam makalah ini
kami hanya membahas masalah
peranan beserta fungsi anggota filum arthropoda.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Arthropoda
berasal dari dua kata Yunani yaitu arthros yang berarti berbuku - buku atau
beruas dan podos yang berarti kaki. [arthos podos] biggrin. jadi secara umum
kelompok afthopoda dicirikan dangan kaki yang berbuku - buku atau kotak - kotak
atau beruas. antara ruas yang satu dengan ruas yang lain dihubungkan oleh
lembaran tipis yang elastis untuk memudahkan pergerakan badan dan kakinya.
Arthropoda berasal dari bahasa Yunani,
arthos yang artinya segmen/ruas dan poda yang artinya kaki. Jadi, Arthropoda
adalah hewan berkaki ruas. Semua jenis hewan yang termasuk filum arthropoda
memiliki tubuh dan kaki yang berruas-ruas. Tubuhnya tertutup dengan kitin
sebagai rangka luarnya.
Filum Arthropoda adalah filum yang
paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan
dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan
berbuku-buku.
Empat dari lima bagian dari spesies hewan adalah Arthropoda,
dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil
yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air
tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis
dan parasit. Hamper 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda.
Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya
adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Secara
evolusi kelompok arthropoda merupakan hewan yang paling berhasil dalam
mengembangkan jenisnya . hampir 75% hewan dibumi ini adalah arthropoda.
ciri
penting lain adalah kelompok arthropoda tidak mempunyai sertuktur tulang di
dalam tubuhnya. Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi
tubuh bagian dalam tubuh yang biasanya disebut aksosekeleton. Bagian paling
luar mempunyai struktur yang paling keras namun struktur ini masih memungkinkan
pergerakan disetiap ruas.
BAB
III
METODE
PENULISAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam penulisan makalah ini adalah penulis menggunakan studi
kepustakaan . Adapun sumber-sumber data yang diambil, yaitu :
·
Buku tentang fillum artrophoda
·
Artikel-artikel dan makalah tentang
filum artrophoda dari internet
3.2 Tahap Penulisan
1. Mengumpulkan
sumber referensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas serta mempelajarinya.
2. Setelah
sumber referensi terkumpul diklasifikasikan data yang akan di bahas dengan
landasan teori yang telah diperoleh dari sumber-sumber referensi.
3. Dilakukan
proses analisa
4. Penulis
menyusun makalah
BAB
IV
PEMBAHASAN
4.1. PENGERTIAN ARTHROPODA
Arthropoda adalah hewan
triploblastik, selomata (tubuh dan kaki beruas-ruas) dan bilateral simetris.
Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen yang keseluruhannya dibungkus
oleh zat kitin dan merupakan kerangka luar (eksoskeleton). Biasanya diantara ruas-ruas
terdapat bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah
digerakkan.
Pada waktu tertentu
kulit dan tubuh arthropoda dapat mengalami pergantian kulit
(eksdisis).Arthropoda memiliki sistim pencernaan yang sempurna (memiliki anus).
Mulut dilengkapi dengan rahang. Sistim peredaran darahnya terbuka dan darahnya
berwarna biru, karena mengandung disebabkan oleh hemosianin (bukan hemoglobin).
Sistem pernapasannya ada yang berupa trakea, insang, paru-paru buku, atau
melalui seluruh permukaan tubuhnya. Organ ekskresinya berupa tubulus malphigi
yang bermuara pada usus belakang.
Reproduksi dilakukan
dengan perkawinan, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan
parthenogenesis. Partenogenesis adalah proses perkembangan embrio dari telur
yang tidak dibuahi. Jenis kelaminnya terpisah (gonokori). Artinya ada hewan
jantan ada hewan betina. Sistem sarafnya adalah sistem saraf tangga tali
Ciri-Ciri Umum Filum Arthropoda :
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah
sebagai berikut:
1.
Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas
kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa
diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks).
2.
Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu
ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh.
3.
Bentuk tubuh simetris bilateral.
4.
Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet
yang mengandung khitin.
5.
Alat pencernaan makanan lengkap terdiri
atas mulut, kerongkongan usus, dan anus.
6.
Sistem reproduksi terpisah, artinya ada
hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan
aseksual (partenogenesis dan paedogenesis).
7.
Memiliki sistem peredaran darah terbuka
(sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh
darah terbuka .
8.
Sistem syaraf terdiri dari ganglion
anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang
syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta
pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan satu dengan yang lain
oleh urat syaraf ventral, berjalan sepanjang tubuh dari depan ke belakang
di bawah saluran pencernaan.
9.
Sistem eksresinya berupa berupa
saluran-saluran malphigi
10.
Alat pernapasan berupa trakea, insang,
dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku)
11.
Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik,
dan hidup secara bebas
12.
Hidupnya di darat, air tawar dan laut.
Secara morfologi
Arthropoda dicirikan dengan badan yang beruas biasnya mencapai lebih dari 21
ruas, yang tiap ruasnya mempunyai sepasang anggota badan (appendages) namun
sepasang anggota badan ini ada yang mereduksi atau berubah bentuk dan fungsi
sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok.
Ciri penting lain
adalah kelompok arthropoda tidak memunyai struktur tulang di dalam tubuhnya.
Arthropoda mempunyai struktur dinding badan keras yang menutupi tubuh bagian
luar untuk melindungi bagian dalam tubuh yang biasanya disebut eksosekeleton.
Bagian paling luar mempunyai struktur yang paling keras dan diperkuat oleh
khitin. Meskipun keras namun strukutur ini masih memungkinkan pergerakan di
tiap ruas.
Sistem organ dalam tubuh arthropoda
antara lain :
Sistem
organ
|
Keterangan
|
Sistem pencernaan makanan
|
Alat
pencernaan makanan lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus, dan anus.
Mulut dilengkapi alat-alat mulut. Anus terdapat pada segmen posterior.
|
Sistem ekskresi
|
Ekskresi
dengan kelenjar hijau atau dengan pembuluh malpigih
|
Sistem reproduksi
|
Reproduksi
secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis). Sistem
reproduksi pada arthropoda terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan
betina.
|
Sistem saraf
|
Sistem
saraf berupa tangga tali dan alat peraba berupa antena.
|
4.2 PEMBAGIAN KELAS FILUM ARTHROPODA
Berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuhnya,
arthropoda dikelompokkan menjadi lima kelas, yaitu Custacea, Insekta,
Diplopoda, Arachoinidea, dan Chilopoda. Persamaan dan perbedaan ciri-ciri
tersebut adalah sebagai berikut:
Kelas
Crustacea
(udang udangan):
|
Kelas
Insekta
(serangga):
|
Kelas
Arachnoidea
(laba-laba
|
Kelas
Diplopoda
(kaki
seribu):
|
Kelas
Chilopoda
(kelabang):
|
|
Susunan
Tubuh
|
Kepala (5
ruas),
dada
(8 ruas),
dan
perut (6
ruas) .
|
Kepala,
dada, dan
perut.
|
Kepala,
dada,
dan
perut..
|
kepala dan
badan yang
bentuknya
silindris..
|
Kepala dan
badan yang
memanjang
agak
gepeng
|
Antena
|
2 pasang
|
sepasang
|
Tak ada
|
sepasang
|
sepasang
|
Anggota
Tubuh
|
Sepasang
pada
setiap
ruas untuk
berbagai
fungsi, 5
pasang
kaki
pada dada
|
3 pasang
Kaki
|
4 pasang
kaki
pada
sefalotoraks
|
2 pasang
kaki pada
setiap
ruas
tubuh
|
Sepasang
kaki pada
setiap
ruas
|
Sayap
|
Tak ada
|
Ada
|
Tak ada
|
Tak ada
|
Tak ada
|
Alat
respirasi
|
Insang
atau
permukaan
tubuh
|
Trakea
|
Paru-paru
buku
|
trakea
|
trakea
|
Habitat
|
air
|
Darat
|
Darat
|
darat
|
darat
|
Karakteristik umum anggota arthropoda
Ciri-ciri
|
Crustacea
|
Chelicerata
|
Myriapoda
|
Hexapoda
|
|
Pembagian
tubuh
|
Sefalotoraks
(kepala dan dada menyatu) dan abdomen (perut)
|
Dada dan
abdomen bersatu. Kepala yang sesungguhnya tidak ada, tetapi berupa alas
kepala (kapitulum)
|
Kepala dan
badan panjang
|
Kepala dan
dada pendek, sedangkan abdomen panjang
|
Kepala,
dada, dan abdomen dapat dibedakan
|
Antena
|
2 pasang
|
Tidak ada
|
1 pasang
dan panjang
|
1 pasang
dan pendek
|
1 pasang
|
Bagian-bagian
mulut
|
1 pasang
mandibula, 1 pasang maksila, 2 pasang maksiliped
|
1 pasang
kalisera
1 pasang
pedipalpus
|
1 pasang
mandibula, 2 pasang maksila
|
1 pasang mandibula,
1 pasang maksila
|
1 pasang
mandibula, 1 pasang maksila labium
|
Kaki
|
1 pasang
per ruas atau tidak ada
|
4 pasang
pada kepala dada
|
1 pasang
peruas
|
2 atau 1
pasang per ruas
|
3 pasang
pada dada
|
Organ
pernapasan
|
Insang
|
Paru-paru
buku
|
Trakea
|
Trakea
|
Trakea
|
Lubang
kelamin
|
2 di
bidang belakang dada
|
1 di ruas
kedua dari abdomen
|
1 di ujung
abdomen
|
1 di ruas
ke-3 dekat kepala
|
1 di ujung
abdomen
|
Perkembangan
|
Umumnya
melalui fase larva
|
Langsung,
kecuali caplak atau tungau
|
Tidak
melalui fase larva
|
Tidak melalui
larva
|
Umumnya
melaui fase larva
|
Habitat
|
Air tawar,
air laut,sedikit di darat
|
Terutama
di darat
|
Terutama
di darat
|
Semuanya
di darat
|
Terutama
di darat
|
Perbedaan
kenampakan morfologi lima kelas utama Arthropoda antara lain :
Perbedaan
|
Crustacea
|
Arachnida
|
Diplopoda
|
Chilopoda
|
Insecta
|
Pembagian
badan
|
Cepahalotorax
dan abdomen
|
Cepahalotorax
dan abdomen
|
Kepala dan
badan
|
Kepala dan
badan
|
Kepala,
thorax dan abdomen
|
Bentuk
badan
|
Bervariasi
|
Pipih
|
Globular
|
Pipih
|
Bersvariasi
|
Kaki
|
Banyak
|
Empat pasang
|
Banyak
|
Banyak
|
Tiga
pasang
|
Antena
|
2 pasang
|
Tidak ada
|
Sepasang
|
Sepasang
|
Sepasang
|
Alat mulut
|
Mandibula
|
Chelicera
dan pedipalpus
|
Mandibula
|
Mandibula
|
Mandibula
|
Habitat
|
Kebanyakan
di laut dan air tawar, jarang terrestrial
|
Teristerial
|
Teristerial
|
Teristerial
|
Teristerial
|
Contoh
hewan Arthropoda, ada banyak hewan arthropoda dinunia mulai dari semut,
kalajengking, kelabang, kaki seribu, dll
Klasifikasi (penggolongan) Arthoproda
Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4
kelas, yaitu:
1.
Kelas Crustacea (golongan udang).
2.
Kelas Arachnida (golongan kalajengking
dan laba-laba).
3.
Kelas Myriapoda (golongan luwing).
4.
Kelas Insecta (serangga).
1. Crustacea
Merupakan hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut
dan air tawar.
Ciri-ciri crustacea
adalah sebagai berikut :
a. Struktur Tubuh
Tubuh Crustacea
bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu)
serta abdomen (perut). Bagian anterior
(ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung
belakang)nya sempit
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat
mulut, yaitu:
-
pasang antena
-
pasang mandibula, untuk menggigit
mangsanya
-
pasang maksilla
-
pasang maksilliped
Alat gerak berupa kaki
(satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak
atau menempel di dasar perairan.
b. Sistem Organ
1) Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea
berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut
terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan
anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau
hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen.Sisa pencernaan
selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar
hijau yang terletak di dalam kepala.
2) Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea
adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena
(alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang
bertangkai.
3) Sistem Peredaran
Darah
Sistem peredaran darah
Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui
pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang
daya ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
4) Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea
bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas
dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5) Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada
umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina
terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada
pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).
Dalam pertumbuhannya,seperti
udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis
dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu
sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota
tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita
menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali
melalui proses regenerasi.
Klasifikasi Crustacea
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut :
1)
Entomostraca (udang tingkat rendah).
Kelompok Entomostraca
umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan
merupakan makanan ikan. Adapun pembagian ordo yang termasuk Entomostraca antara
lain
Hewan ini dikelompokkan
menjadi empat ordo, yaitu:
·
Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex
dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering
disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan
berlangsung secara parthenogenesis.
·
Ostracoda
Contoh: Cypris candida,
Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan
laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
·
Copepoda
Contoh: Argulus
indicus, Cyclops.
Hidup di air laut dan
air tawar, dan
merupakan plankton dan
parasit,
segmentasi tubuhnya
jelas.
·
Cirripedia
Contoh: Lepas atau
Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan
dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu
atau benda lain.
Cirripedia ada yang
bersifat parasit
Cara hidup Cirripedia
beraneka ragam, salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar
kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
2)
Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Malakostraca (udang tingkat tinggi). Hewan ini kebanyakan
hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu
kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen).
Malakostraca dibagi
menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
·
Isopoda
Tubuh pipih,
dorsiventral, berkaki sama.
Contoh:Onicus asellus
(kutu perahu) dan Limnoria lignorum, keduanya adalah pengerek kayu.
·
Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa
(udang belalang).
Hidup
di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok.
Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen
anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.
·
Decapoda (si kaki sepuluh).
Yang
termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan
merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia.
Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein.
Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan
rajungan.
Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax)
yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki
sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa
yang hidup di laut.
Peran
Crustacea bagi Kehidupan Manusia.
Menguntungkan :
1.
Sebagai bahan makanan yang berprotein
tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2.
Dalam bidang ekologi, hewan yang
tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda,
Ostracoda dan Copepoda.
merugikan :
1.
Merusak galangan kapal (perahu) oleh
anggota Isopoda.
2.
Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh
anggota Cirripedia dan Copepoda.
3.
Merusak pematang sawah atau saluran
irigasi misalnya ketam.
2.
Arachnida
Anggota Arachnida
meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang
merugikan manusia, hewan dan tumbuhan. Arachnida bersifat karnivora sekaligus
predator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida: Tubuh terbagi atas kepala-dada
(sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
-
Pada bagian kepala-dada tidak
terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera
dan pedipalpus.
-
Mempunyai 4 pasang kaki
pada kepala-dada.
-
Alat ekskresi dilengkapi
dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
-
Alat pernafasan berupa
trakea, paru-paru buku atau insang buku.
-
Alat
kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
-
Sistem
saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia.
-
Alat
mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
-
Habitat
(tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
Arachnida
dibedakan menjadi :
a.
Scorpionida
Contohnya : Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) dan
Ketonggeng (Buthus). Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir
berubah menjadi alat pembela diri.
b. Arachnoida
Contohnya
adalah segala macam laba-laba, antara lain :
-
Laba-laba
jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
-
Laba-laba
primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
-
Laba-laba
penjerat (di Malaysia
-
Laba-laba
pemburu (di Meksiko
-
Laba-laba
srigala
-
Laba-laba
beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa
-
Tarantula
(Rhechostica hentz)
-
Umumnya
laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
c. Aracina
Contoh nya:
-
Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
-
Caplak unggas (Dermanyssus)
-
Caplak sapi (Boophilus annulatus)
-
Tungau (Dermacentor sp.)
Ciri khas
yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku- buku . umumnya parasit pada burung dan mamalia
termasuk manusia
Arachnida bermanfaat
untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan
ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina
misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
3. Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda
dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang
kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut).
Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di
darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah
batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda
:
-
Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
-
Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
-
Pada
kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan
alat mulut.
-
Susunan saraf tangga tali.
-
Sistem
pernafasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas
tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
-
Sistem peredaran darah terbuka.
-
Alat
kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
-
Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam
tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra
morsitans.
Ciri-cirinya Chilopoda
Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas
(15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di
belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala
terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh
mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12
segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil
berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga
bersifat karnivora.
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai
anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan
lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang
telah membusuk.
Kelas ini sering disebut Sentipede.
2. Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Ciri-cirinya Diplopoda :
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri
atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan
tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua
kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata
tunggal. Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan
yang telah membusuk.
Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
4. Insecta
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda.
Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos
berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam.
Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi
dalam 25 ordo.
Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta
baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan
satu pasang antena sebagai alat peraba.
b.Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan
menggigit.
Bagian mulut ini terdiri atas rahang
belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum)
serta bibir bawah (labium).Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas
yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat
sepasang kaki.
Kaki berubah
bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)
4.3
PERANAN ANGGOTA KELAS FILUM ARTHOPODA
Berbagai jenis Arthropoda
memberikan keuntungan dan kerugian bagi manusia.Peran arthropoda yang
menguntungkan manusia misalnya dibidang pangan dan sandang yaitu sebagai
berikut :
1. Sumber makanan yang
mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon),
rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang
(panulirus versicolor)
2. Penghasil madu,
yaitu lebah madu (Apis indica)
3. Bahan industri kain
sutera, yaitu pupa kupu-kupu sutera (Bombyx mori)
Sementara yang
merugikan manusia anatara lain :
1. Vektor perantara
penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat
tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit
tifus.
2. Menimbulkan gangguan
pada manusia.Misalnya caplak penyebab kudis, kutu kepala, dan kutu busuk
3. Hama tanaman pangan
dan industri.Contohnya wereng coklat dan kumbang tanduk
4.Perusak
makanan.Contohnya kutu gabah
5.-Perusak produk
berbahan baku alam.Contohnya rayap dan kutu buku.
BAB
V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
1. Ciri utama hewsan yang termasuk dalam
filum ini adalah kaki yang tersusun atas ruas-ruas. Jumlah anggota filum ini
adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya lebih dari 800.000 spesies,
contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba,
kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies jenis lain yang dikenal
hanya berdasarkan bfosil.
2. Tubuh Arthropoda bersegmen dengan jumlah segmen
yang bervariadi. Pada tiap segmen tubuh terseburt terdapat sepasang kaki yang
beruas. Segmen bergabung membentuk bagian tubuh , yaitu Kaput (kepala), toraks
(dada), dan abdomen (perut). Ciri lain dari Arthropoda adalah adanya kutikula
keras yang membentukrangka luar (eksoskeleton). Kesoskeleton tersusun dari
kitin yang di sekresikan oleh sel kulit.
3. Arthropoda dibagi menjadi empat
sub-filum, yaitu Trilobita, Chelicerata, Onychopora, dan Mandibulata.
5.2 Saran
1. Arthropoda sangat berguna bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau
berburu secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
2. Disarankan bagi kita semua turut menjaga
keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari
ekosistemkehidupan, Arthropoda.
DAFTAR
PUSTAKA
artikelnya bermanfaat kak, sy punya artikel tentang Invertebrata, smoga artikel sy bisa saling melengkapi
BalasHapusMateri Biologi SMA - Dunia Hewan
Thx banget kak..!! Berguna banget buat tugas!
BalasHapus